Kemajuan teknologi berdampak pada seluruh bidang, termasuk sektor industri asuransi. Kondisi ini membuat potensi berkembangnya insurance technology (insurtech) yang menjadi jalur distribusi alternatif pemasaran produk asuransi semakin besar.
Untuk diketahui, insurtech adalah sebuah kolaborasi antara produk asuransi dengan teknologi untuk membantu masyarakat mengakses perlindungan asuransi, baik itu asuransi kesehatan, asuransi jiwa atau asuransi mobil dengan lebih cepat, mudah dan terjangkau.
Dengan semakin berkembangnya teknologi dan perubahan pola perilaku konsumen, insurtech diyakini akan semakin berkembang ke depan.
Terlebih di tengah terbatasnya interaksi di masa pandemi, kehadiran insurtech semakin bisa mempermudah dan memperluas akses masyarakat terhadap asuransi.
Ruang Lingkup dalam Insurtech
Insurtech pada dasarnya mengubah industri asuransi secara radikal dan positif melalui inovasi teknologi digital.
Penyelenggara insurtech terdiri dari lembaga jasa keuangan dan atau pihak lain yang melakukan kegiatan di sektor jasa keuangan, berbentuk badan hukum berupa perseroan terbatas atau koperasi.
Kehadiran insurtech semakin mendorong efisiensi bisnis asuransi. Selain mengurangi risiko penularan Covid-19, insurtech dapat meminimalisasi beban operasional dan mempermudah proses underwriting, dan klaim.
Dengan insurtech dan digitalisasi, perusahaan asuransi dapat memberikan akses yang luas ke masyarakat, menyediakan produk asuransi sesuai kebutuhan dan kemampuan, serta meningkatkan literasi keuangan dan asuransi masyarakat.
Contoh Penyelenggaraan Insurtech
Berikut beberapa contoh bentuk penyelenggaraan InsurTech :
1. InsurTech Aggregator/ Marketplace
Aggregator ini secara langsung menawarkan produk dan layanan asuransi kepada konsumen. Melalui Aggregator, calon Tertanggung dapat membandingkan harga, ketentuan, kebijakan dari berbagai produk dan layanan perusahaan asuransi.
Perusahaan InsurTech Aggregator tidak melakukan kegiatan underwrite, mengeluarkan kebijakan asuransi dan atau kontrak asuransi, namun hanya menyediakan platform untuk memfasilitasi transaksi (pasif).
Contoh aggregator antara lain: Lifepal.co.id, Cekaja.com, Rajapolis.com, Pasarpolis.com, Premikita.com, Bukalapak.com, Tokopedia.com, dan lainnya.
2. InsurTech Intermediaries - Brokers/ Agents
Merupakan aggregator yang telah memiliki izin broker/agen asuransi yang harus memiliki perjanjian dengan perusahaan asuransi terkait wewenang dan tanggung jawab serta hak dan kewajibannya.
Intermediaries menjalankan bisnis (aktif) bertindak untuk para pihak dalam memberikan saran dalam memilih asuransi sesuai kebutuhan Tertanggung dan mengatur transaksi asuransi.
Contoh intermediaries adalah Futureready.com, Cekpremi.com dan www.premi.co.id.
3. The Full Stack InsurTech
Perusahaan yang memiliki izin penyelenggaran asuransi dan telah membangun platform digitalnya untuk memberikan pelayanan dan pengalaman unik kepada pelanggannya mulai dari promosi produk, penjualan, analisis risiko, pelayanan transaksi pembayaran langsung premi maupun klaim.
Contoh model Full Stack InsurTech antara lain website perusahaan asuransi yang dapat diakses oleh calon Tertanggung yang dapat memenuhi kebutuhannya dengan cara melakukan pembelian asuransi atau mengajukan klaim asuransi secara online.
Baca juga : Kemudahan Teknologi Asuransi, Ketahui Dulu Sebelum Membeli Produk Pilihannya!
Lifepal sebagai Bagian dari Insurtech
Selama pandemi, Lifepal mengalami peningkatan permintaan yang kuat karena meningkatnya kesadaran akan risiko kesehatan.
Sebagai bagian dari insurtech, Lifepal memudahkan masyarakat dalam melakukan transaksi secara online tanpa perlu bertemu langsung.
"Lifepal menjawab kebutuhan konsumen modern yang terus berkembang, mengurangi masalah terkait dengan agen tradisional, dan menciptakan pengalaman pelanggan yang lebih baik dengan digitalisasi penuh," kata Benny Fajarai, CMO Lifepal.co.id.
Lifepal memberikan fitur yang memudahkan calon nasabah untuk membandingkan serta memilih asuransi yang sesuai dengan kebutuhannya. Sebab, Lifepal telah bekerjasama dengan lebih dari 40 perusahaan asuransi.
Terdapat berbagai pilihan jenis asuransi. Ada asuransi kesehatan, asuransi mobil, asuransi jiwa, asuransi properti, asuransi perjalanan, dan sebagainya.
Calon nasabah hanya perlu mengisi data diri secara online, lalu klik bandingkan untuk mendapatkan berbagai pilihan asuransi yang manfaatnya dapat sesuai dengan kebutuhan calon nasabah.
Setelah itu, polis asuransi akan dikirimkan melalui email secara langsung setelah melakukan pembayaran.
Dapat dikatakan, konsep pembelian asuransi ini mirip dengan konsep pembelian tiket atau hotel secara online.
Namun, yang namanya asuransi tentu akan selalu ada premi yang perlu dibayarkan tiap bulannya sesuai dengan ketentuan yang disetujui.
Besar premi ini disesuaikan dengan jenis, waktu, dan besar perjanjian uang pertanggungan yang akan diberikan nantinya.
Ingat ya, jangan sampai Anda lupa untuk membayar preminya karena jika terjadi, maka premi yang sudah dibayarkan sebelumnya akan hangus dan secara otomatis Anda sudah tidak terdaftar lagi pada asuransi tersebut.
Selain itu, buat perencanaan keuangan dalam bentuk anggaran yang dibuat sebulan sebelumnya agar pembayaran premi bisa dilakukan dengan lancar karena dibeli sesuai kebutuhan dan kemampuan.