Apakah artikel ini salah judul? Bukankah gaji orang IT itu mahal?
Tidak kok, artikel ini tidak salah judul, dan kalau sudah tau gaji orang IT itu mahal, berarti selamat, anda termasuk orang yang sudah sadar tentang bagai mana orang IT, tapi bagi yang masih menganggap sama antara orang IT dengan karyawan biasa semisal operator, semoga anda segera diberikan hidayah. Wkwkwk
Baca juga : Cara Menabung Masa Kini di Tabungan Emas Online
Oke kita lanjut lagi, kok bisa dengan mempekerjakan orang IT jadi bisa lebih menghemat anggaran? Mari kita simak uraian berikut.
Seandainya market place semisal BukaLapak dan Tokopedia mempekerjakan operator untuk mengecek satu per satu proses konfirmasi pembayaran, kira-kira perlu berapa puluh orang yang dipekerjakan untuk memproses konfirmasi pembayaran tersebut seandainya jumlah transaksi per hari mencapai 2 juta transaksi? Bisa ratusan kan?! Tapi karena BukaLapak dan Tokopedia mempekerjakan orang IT untuk membuat sistem pembayaran otomatis, maka cukup beberapa programmer saja yang menangani sistem pembayaran ini.
Lah kan BukaLapak dan Tokopedia memang perusahaan berbasis IT?
Memang betul keduanya merupakan perusahaan berbasis IT, tapi dengan begitu cukup jelas kan bahwa perusahaan yang mempekerjakan orang IT sebagaimana mestinya mampu menangani jutaan transaksi perhari dan membantu ratusan ribu bahkan jutaan orang sehingga lebih mudah ketika membeli ataupun menjual barang.
Sekarang kita ambil contoh lain, mumpung sekarang lagi hangat-hangatnya bimbel online Ruangguru, coba bandingkan dengan tempat bimbel konvensional.
Baca juga : Bukan Hanya Adsense, Inilah Manfaat Lain yang Bisa Didapatkan oleh Seorang Blogger
Dengan teknologi yang dibuat oleh orang IT, maka Ruangguru cukup merekam satu kali untuk satu materi dari satu pengajar, lalu video tersebut bisa ditonton oleh ratusan ribu pengguna yang sudah bayar. Nah dengan begitu Ruangguru akan terus mendapatkan penghasilan tanpa harus berulang kali melakukan rekaman yang sama (bagi hasil sekitar 20-30 %), selain itu pengajar juga akan terus mendapatkan penghasilan tanpa haraus berulang kali menyampaikan materi yang sama (bagi hasil sekitar 70 - 80 %).
Beda halnya dengan bimbel konvensional, pemilik bimbel harus membayar pengajar sesuai dengan berapa kali pengajar tersebut megajar. Lalu untuk pengajar, dia harus menyampaikan materi berulang kali setiap ada peserta bimbel yang baru, karena pengajar digaji sesuai dengan berapa kali dia mengajar. Semakin banyak peserta bimbel, semakin banyak juga membutuhkan pengajar, karena rasio pengajar disesuaikan dengan jumlah peserta.
Bagaimana? Sudah cukup jelas kan?
Jadi, dengan mempekerjakan orang IT sebagaimana mestinya maka akan menghemat anggaran ketimbangkan mempekerjakan banyak operator, selain itu akan lebih memudahkan berbagai macam pekerjaan, karena banyak pekerjaan yang bisa ditangani oleh sistem dan sistem tersebut dibuatnya oleh orang IT.
Semoga artikel ini bermanfaat dan ikut menjadi referensi untuk menyadarkan saudara-saudara kita yang masih belum mengerti soal IT sehingga tidak lagi menyamaratakan antara orang IT dengan operator biasa, terutama dari penghargaan/gaji yang diberikan. :D
Baca juga : Mengenal aaPanel